4 Cara Mencegah Seprai jadi Sumber Penyakit Menurut Ahli Mikrobiologi

Selasa, 23 Februari 2016

“Bila sering terpapar flu, alergi, atau ruam kulit, masalahnya mungkin ada pada seprai Anda,” ungkap Kelly Reynolds, MSPH, PhD, profesor mikrobiologi dari The University of Arizona.


Bahkan,  debu, kotoran, jamur, keringat, sisa makeup dan losion, tambah ahli kuman Philip Tierno, PhD, seorang profesor mikrobiologi dan patologi di New York University School of Medicine.
“Dan jika Anda makan di tempat tidur sambil menonton TV, Anda menjatuhkan remah-remah yang bisa menarik serangga kecil,” sambungnya.
Mengharapkan seprai bebas dari kuman, virus, serangga, atau sejenisnya memang tampaknya sangat sulit. Namun, untuk membuat sprai bersih lebih lama dan tak sampai mengganggu kesehatan Anda, para ahli mikrobiologi memberikan tipnya.

1. Cuci seprai seminggu sekali.
“Lebih dari itu, sprai berpotensi besar mengganggu kesehatan,” kata Kelly Reynolds, MSPH, PhD, seorang ahli mikrobiologi dan profesor di The University of Arizona yang mempelajari kuman rumah tangga.
Jika Anda mengeluarkan keringat banyak, memiliki kucing atau anjing yang senang melompat di tempat tidur dengan kaki kotor mereka, atau Anda sering tidur menggunakan pakaian yang telah digunakan untuk beraktivitas seharian, Anda bahkan disarankan untuk mencuci sprei dua kali seminggu.
Namun, jika Anda mandi setiap malam dan tidak pernah makan di tempat tidur, Anda bisa lolos dengan mencuci seprai setiap dua minggu sekali, Reynolds menambahkan.

2. Cuci seprai dengan air panas.
Beberapa mesin cuci kini miliki sistem untuk mencuci dengan air panas dan itu sangat baik untuk mencuci pakaian yang kotor maupun seprai, Reynolds menyarankan. Jika mesin cuci Anda tidak memilikinya, Anda bisa merendam seprai dengan air panas sebelum mencucinya.

3. Tambahkan pemutih.
Menambahkan pemutih untuk sprei berwarna putih adalah cara terbaik untuk membersihkanya, Reynolds mengatakan. Hal ini penting dilakukan untuk membunuh virus pada seprai jika Anda atau anggota keluarga telah terserang flu.
Untuk seprai berwarna yang dapat hancur oleh pemutih, sayangnya belum ada alternatif pengganti, selain membilasnya dengan air panas.
"Pasalnya, produk-produk pemutih yang dipasarkan aman untuk kain warna, nyatanya tidak benar-benar menjaga warna," katanya.

4. Jemur hingga benar-benar kering.
Sinar ultraviolet pada matahari bertindak sebagai pembersih alami, Reynolds mengatakan. Jika sulit mendapatkan panas di pergantian musim ini, pastikan mesin cuci Anda bisa mengeringkannya dengan baik.
Sebagian besar kuman akan tewas dalam mesin pengering. Yang pasti, hindari menggunakan seprai yang masih lembab, karena bisa menjadi rumah terbaik bagi kuman dan virus.
sumber (intisari-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. Sepektrum.
Creative Commons License